Banyak yang membayangkan, motor MotoGP melaju 300 km/jam dengan lebar sirkuit yang sangat sempit.
Jika melebar sedikit saja, pembalap langsung mengantam dinding pembatas sirkuit.
Bayangannya kayak di F1, misalnya saja pada F1 Monako di sirkuit jalan raya Monte Carlo yang sempit dan sangat legendaris.
(Baca Juga : ITDC Bocorkan Fasilitas Mewah yang Bakal Ada di Sirkuit Mandalika)
Tapi, mendingan pikiran itu dibuang jauh-jauh deh.
Walaupun berkonsep street circuit, jangan dibayangin kayak di F1.
"Kami tahu ketika kami mengumumkannya, proyek ini sangat masuk akal walaupun banyak pikiran skeptis soal sirkuit jalan raya," kata Mark Hughes dari MRK1 Conculting, salah satu orang yang bertanggung jawab membuat sirkuit Mandalika, dilansir GridOto.com dari Crash.net.
"Kami memastikan sirkuit didesain dan dibangun sesuai dengan standar FIM untuk MotoGP," jelasnya.
Sementara itu, Carmelo Ezpelata, bos Dorna Sports, menegaskan tidak ada yang perlu ditakutkan dari Mandalika.
"Kami selalu bilang kami tidak akan balapan di sirkuit jalan raya, tapi ini (Mandalika, red.) punya fasilitas lengkap, di tengah kota, dan semua hotel ada di sana, tapi dengan keamanan penuh untuk para pembalap," tegas Ezpelata.
(Baca Juga : Ludes Dilalap Api, Motor Balap Listrik MotoE, Diakui Mudah Terbakar)
Walaupun berkonsep street circuit yang masih bisa dilewati publik saat tidak ada balapan, Mandalika akan jadi sirkuit permanen dengan area run off seperti sirkuit MotoGP lainnya.
Mark Hughes kembali menjelaskan, layout sirkuit hampir semuanya menggunakan layout jalan raya yang sudah ada.
Hanya akan ada perubahan atau penyesuaian kecil saja agar mendapat surat izin Grade A yang bisa menggelar MotoGP.
"Ketika kau datang kesana sama saja dengan trek MotoGP lainnya, infrastrukturnya semua di sana, namun banyak infrastuktur yang akan dipindah lagi ketika trek berubah jadi jalan biasa," jelas Hughes.
KOMENTAR