Soerjo menambahkan, sudah selayaknya pemerintah melakukan hal serupa karena dinilai lebih memberikan dampak positif bagi negeri.
Ditambah adanya zona Free Trade Area (FTA) regional ASEAN dan Asia Timur yang membuat semakin mudahnya produk luar masuk ke Tanah Air.
Tentunya ini juga jadi tantangan bagi produk-produk otomotif dalam negeri, karena harus mampu bertarung dengan kendaraan yang dibuat di negara-negara tetangga.
"Kalau impor kan lapangan kerjanya kan enggak terserap, transfer teknologinya juga enggak terjadi karena industri dalam negerinya tidak berkembang," kata Soerjo lagi.
"Selain itu kalau ada klaim lebih gampang kan di Indonesia, barangnya juga gampang. Terus untuk daftar dokumen lebih gampang enggak perlu dokumen impor," tutupnya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR