"Kalau bicara dana untuk landing ke kostumer hampir dibilang no issue (tidak ada masalah). Kami disokong sama group kami yakni Danamon Group," ucap Niko.
"Terakhir kami ada MUFG Group (Mitsubishi UFJ Group), yang merupakan Bank terbesar ke-5 di dunia dari sisi aset. Jadi dia menguasai Danamon otomatis back up kami jadi lebih bagus dan semakin kuat," tambahnya.
Lanjut menurut Niko, kiat sukses Adira Finance hingga bisa eksis selama puluhan tahun di Tanah Air adalah bagaimana perusahaannya bisa mengatur risiko dan memiliki kerjasama tim yang baik.
"Risk management kami itu kombinasi antara experience (pengalaman) selama hampir 29 tahun, plus pengetahuan dari saudara dan tim kami yang mengikuti training-training sampai ke luar negeri," kata Niko lagi.
"Kami juga bisa kuat hingga saat ini karena didukung juga tentunya oleh tim collection (yang mengolek ke kostumer) yang kuat, kami punya hampir delapan ribu collector resmi," imbuhnya.
Terakhir, faktor yang membuat Adira Finance bisa menjadi salah satu raksasa perusahaan pembiayaan di Tanah Air karena tidak hanya fokus dengan satu produk saja.
Melainkan mereka memiliki portofolio yang cukup beragam, atau produk rate yang tersebar di segala lini pembiayaan untuk masyarakat.
(Baca Juga : Blak-blakan Harris Muliawan: Tantangan Terberat Kingland di Industri Ban Motor Tanah Air)
"Contohnya pada saat empat tahun terakhir ini kan market sepeda motor sempat turun, baru tahun lalu saja yang agak naik sedikit," papar Niko.
"Tapi sebaliknya market mobil selama tiga tahun terakhir naik. Jadi, walaupun salah satunya turun tapi Adira Finance naik terus, karena kami bisa switching ke market yang lagi naik," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR