Menurut Pandia, beberapa kasus yang kerap jadi penyebab kecelakaan sebenarnya berasal dari diri pengendara sendiri.
"Kadang, mereka belum menyadari bahaya seperti minum alkohol saat berkendara, buru- buru berangkat sekolah mepet waktu dan terjadilah kecelakaan. Pelanggaran pelajar belum memiliki SIM, melawan arus, tidak pakai helm dan berboncengan tiga," terang Pandia.
Menyinggung soal jumlah korban jiwa karena kecelakaan, Pandia menyebut cukup menurun dibanding tahun sebelumnya.
"Tahun kemarin ada 9, tahun 2017 ada 13 ini cukup menurun. Kesadaran masyarakat sebenernya cukup tinggi tapi pertambahan sepeda motor di Surabaya bisa 10 persen per bulan, sehingga kita harus mengajak kembali tertib berlalu lintas," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul 45 Persen Kecelakaan Lalu Lintas di Surabaya Libatkan Anak Milenial, Karena Terburu-buru & Alkohol
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | TribunJatim |
KOMENTAR