/photo/2019/03/05/918833555.jpg)
GridOto.com - Dalam sejarah balapan reli ada 2 balapan yang dikenang sebagai paling gila dan paling liar, reli Grup B dan Reli Dakar.
Behubung reli Grup B sudah tamat riwayatnya, yang tersisa sekarang memang Reli Dakar yang memaksa peserta melewati medan tak kenal ampun selama berhari-hari.
Meski beberapa tahun terakhir digelar di Amerika Selatan, Reli Dakar yang aslinya disebut Reli Paris-Dakar mengacu pada titik start dan finishnya dari Paris, Perancis hingga ke Dakar, Senegal.
Perjalanan reli yang disebut paling liar di dunia itu melintasi gurun Sahara di negara-negara seperti Aljazair, Maroko, Mauritania, hingga Senegal.
(Baca Juga : Suka Naik Gunung? Suka Riding? Cobain Deh Serunya Naik Gunung Pakai Motor ke Telomoyo!)
Lantas apa hubungannya dengan Kabupaten Bandung Barat (KBB)? Nah ini yang unik sebab ada sebuah tempat bernama Maroko di KBB!
Tentunya enggak harus riding lintas negara dan pakai Carnet karena Maroko ini masih ada di Indonesia, tepatnya sebuah dusun di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Nah kalau di Maroko asli kamu akan menemui perairan Selat Gibraltar, di Maroko KBB ini ada perairan juga yaitu Waduk Saguling.
Untuk mencapai Maroko juga sebenarnya jalurnya enggak susah karena kondisi jalanannya juga lumayan bagus. Malah Honda CRF150L yang GridOto pakai jadi berisik banget tuh suara ban-nya di jalan raya. Kwerr... kwerr... kwerrr...
/photo/2019/03/05/2393754714.jpg)
Kalau kamu naik mobil, kamu bisa turun di gerbang tol Padalarang kemudian ikut arah ke Batujajar dan lanjut ke Cihampelas. Kalau sudah sampai di Cihampelas, udah ada tuh penunjuk jalan ke Maroko.
Yang naik motor malah lebih gampang lagi karena bisa diakses dari berbagai arah. Bisa dari Cimareme, Cipatik, bahkan Cililin.
Jadi bukan reli yah yang jadi pusat wisata utama di Maroko KBB. Di sini kamu bisa sewa perahu keliling waduk, makan ikan bakar di saung apung yang banyak berada di sisi waduk, hingga memancing.
"Kalau sewa perahu murah A, 400 ribu bisa keliling sampai dam Saguling, itu sekitar 3 jam. Muat sampai 20 orang," kata Acep, salah seorang pemilik perahu yang GridOto ajak ngobrol di tepian Waduk Saguling.
/photo/2019/03/05/3256978068.jpg)
Entah siapa yang membuat nama Maroko sebab nama ini sudah ada dari dulu.
"Kalau mau seru itu motor naikin ke perahu, bawa nyebrang. Nanti ada jalur sampai tembus powerhouse Saguling di Cipatat. Kalau motor matic atau bebek sih enggak bakalan bisa," tambah Acep saat melihat GridOto pakai motor trail.
Menarik juga tuh tawarannya dan bisa dicobain lain kali!
Maroko cukup ramai disambangi wisatawan setiap akhir pekan. Dari yang cuma iseng pacaran di pinggir waduk hingga keluarga yang ingin menyantap makan di warung terapung.
Yang jelas enggak ada pembalap reli yang ngegas di Maroko KBB, tapi setidaknya di sini kamu bisa pura-pura foto dan ngaku sudah sampai Maroko atau Selat Gibraltar, hehehe...
| Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR