Karena dengan harga yang cenderung lebih murah dibandingkan mobil Jepang, otomatis harga jualnya kembali akan sangat turun.
Kondisi tersebut, menurut Jonfis dinilai akan memberatkan konsumennya bila ingin pindah haluan menggunakan mobil keluaran Jepang, baik dalam kondisi baru maupun bekas.
(Baca Juga : Otorace: MotoGP Resmi Berlakukan Penalti Baru Mulai Musim 2019)
Karena itu, pihak pabrikan sebaiknya menyiapkan produk-produk lain agar konsumennya tetap bisa menikmati apa yang dari awal disajikan.
"Mobil China itu kalau mau tukar tambah larinya kemana? Mungkin ke merek China lagi, sebab kalau dia beli sekarang harga Rp 160 juta, ketika dijual itu jadi berapa. Lalu pindah ke mobil Jepang, pasti bakal banyak nomboknya, malah rugi," ucap Jonfis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Honda Tak Anggap Mobil China Sebagai Rival".
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR