Adanya tol Trans Jawa juga berpengaruh pada ketepatan waktu perjalanan bus. Hal ini juga membuat para penumpang lebih senang.
Mengenai tarif tol Trans Jawa, Yoyok berharap tarif tol bisa turun.
"Kalau bisa diturunkan lagi," jelas Yoyok.
Yoyok mengatakan, semakin banyaknya bus yang melayani pemberangkatan melalui Tol Trans Jawa pendapatan perseroan juga semakin bertambah.
Rencananya perseroan juga akan menambah bus usai Lebaran.
"Rencana ada penambahan armada setelah lebaran. Sekitar enam unit secara bertahap di semua jurusan," kata Yoyok.
Sedangkan PO Gajah Mulia Sejahtera atau GMS yang semua unitnya melalui Tol Trans Jawa mengaku jumlah pemberangkatan bus tetap sama, yakni enam unit bus per hari.
GMS juga belum berencana menambah bus dalam waktu dekat. Mengenai kenaikan penumpang belum cukup signifikan.
(Baca Juga : Bus Trans Jawa Jakarta-Semarang-Solo Resmi Diluncurkan, Pakai Scania Double Decker!)
"Kenaikan penumpang belum terlalu signifikan," kata Dimas Jati Surya, staf operasional GMS.
Namun Tol Trans Jawa memberi pengaruh cukup besar pada waktu tempuh bus GMS.
Dengan waktu tempuh yang lebih cepat juga akan membuat efisien dalam konsumsi bahan bakar minyak atau BBM.
"Biasanya bus dari Solo ke Jakarta datang pukul 03.00 WIB, sekarang pukul 24.00 WIB sudah sampai Jakarta. Dengan waktu tempuh yang semakin cepat otomatis lebih irit dan efisien untuk konsumsi BBM-nya," kata Dimas.
Mengenai tarif tol GMS menilai tarif tersebut sudah cukup pas.
"Sudah pas menurut saya pribadi dengan harga 1.000 per km," kata Dimas.
Sedangkan Glenn Adiprana Widodo, Komisaris PT Putera Mulya Sejahtera, adanya Tol Trans Jawa berharap pendapatan perusahaan akan naik.
Glenn mengingingkan pertumbuhan pendapatan mencapai 100 persen, namun ia tidak menyebutkan pencapaian di tahun lalu.
"Tapi ini kan masih wait and see, kalau animo bagus kami berani," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bus via Tol Trans Jawa: Jakarta-Solo Cuma Rp 50 Ribu Naik Bus Eksekutif, Ini Jadwal Keberangkatannya
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR