Biasanya ditulis seperti 5x112.
"Angka 5 merupakan jumlah lubang baut yang terdapat di pelek dan 112 merupakan diameter pola lingkaran keseluruhan, satuannya milimeter (mm)," tambah Pak Jon sapaan akrabnya.
(Baca Juga : Mau Beli Pelek Mobil Seken, Ini Cara Gampang Deteksi Kondisinya)
Selain itu, kode indikator pelek biasanya juga ada tulisan 700 kg, 800 kg, dan sebagainya.
Kode ini bukan bobot peleknya lho, melainkan kode tersebut menujukkan bobot maksimal yang bisa ditopang oleh satu buah pelek.
ENggak lupa di pelek juga biasa tertulis ET atau Offset.
"Biasanya ditandai dengan angka contohnya Offset -45. Berarti pelek masuk kedalam sejauh 45 mm di hitung dari permukaan tengah dudukanya pelek," bebernya pria yang tokonya berada di Jl. Hasibuan No.60, Bekasi.
Ada juga offset yang menunjukkan angka positif.
(Baca Juga : Opsi Lebih Manis Pelek Volk Racing TE37V Untuk Honda Brio Anyar)
Bila angka positif, berarti pelek akan bergeser keluar sesuai dengan angka yang tertera.
Mengapa kode di pelek penting diperhatikan?
Menurut Indra Fikri selaku pemilik mobil Honda Mobilio yang demen oprek mobilnya sendiri, mengetahui spesifikasi pelek itu menjadi keharusan.
"Kalau mau ganti pelek, jangan asal sembarang lihat palangnya bagus saja, namun speknya tidak sesuai. Malah nanti banyak ubahan yang mengharuskan penyesuaikan di bagian lain," ucap Indra.
(Baca Juga : Mana Lebih Kuat, Pelek Kaleng atau Pelek Alumunium? Simak Videonya)
Sebagai contoh bila memasang pelek dengan lebar pelek yang memiliki offset yang jauh dari ukuran standar, maka bagian body samping rawat mentok saat suspensi bekerja.
Nah, mulai sekarang perhatikan kode indikatornya ya sob!
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR