GridOto.com - Saat ini banyak produsen otomotif belomba-lomba membuat dan mengembangkan kendaraan listrik.
Salah satu perusahaan teknologi di Thailand Energy Absolute (EA) telah mengumumkan bahwa mereka dan anak perusahaanya akan mengengerjakan proyek kendaraan listrik.
Implementasi proyek terkait kendaraan listrik ini dilakukan setelah pemberian serangkaian insentif dari Board Of Investment (BOI) Inggris tahun 2018 lalu.
Dilansir dari Bangkok Post, hak istimewa BOI yang diberikan kepada EA dan anak perusahaannya adalah insentif dua miliar baht atau sekitar Rp 900 miliar untuk pembuatan baterai lithium-ion yang diberikan pada bulan Mei 2018.
(Baca Juga : Kendaraan Listrik Diyakini Sebagai Peluang Emas untuk Indonesia)
Dan 1,092 miliar baht atau sekitar Rp 500 miliar insentif untuk pembangunan stasiun pengisian kendaraan listrik yang diberikan pada bulan November 2018.
Serta hibah 130 juta baht atau sekitar Rp 60 miliar untuk unit R&D yang melayani pengembangan kendaraab listrik secara penuh yang diberikan pada bulan desember 2018.
Pekan lalu, perusahaan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan pengeluaran modal untuk fase berikutnya dari investasi bisnis menjadi 26,6 miliar baht atau sekitar Rp 12 triliun untuk pengeluaran tahun 2019 ini.
EA menambahkan bahwa sekitar empat miliar baht atau sekitar Rp 1,8 triliun akan digunakan untuk membangun fasilitas penyimpanan energi di Chachoengsao, Thailand.
(Baca Juga : Ini 6 Keputusan dalam Rapat DPR Terkait Perpres Kendaraan Listrik)
Bekerja sama dengan Amita Technologies Taiwan akan melihat EA mengembangkan baterai lithium-ion, yang dalam fase dua proyek terkait akan menghasilkan unit untuk diaplikasikan ke kendaraan listrik mulai tahun 2021.
Langkah untuk memproduksi baterai lithium-ion di dalam negeri adalah sesuatu yang juga sedang dilakukan di tempat lain di kawasan Negara Malaysia dan Indonesia juga telah mengisyaratkan niatnya untuk melakukan produksi tersebut.
Anak perusahaan Energy Mahanakhon, sementara itu, berencana untuk mendirikan 3.000 stasiun pengisian untuk plug-in hybrid dan kendaraan listrik di bawah merek EA Anywhere di seluruh negeri.
Sementara anak perusahaan EA lainnya, Mine Mobility Research berharap untuk meluncurkan kendaraan listrik buatan lokal sekitar tahun 2019.
(Baca Juga : Perpres Sudah Siap, Kendaraan Listrik Impor Tetap Dikenakan Pajak)
“EA akan memamerkan prototipe EV di Bangkok International Motor Show (BIMS) ketika kami berkomitmen pada rencana EA untuk segera memasarkan EV buatan Thailand,” katanya.
Di BIMS tahun lalu, Mine Mobility memamerkan sejumlah konsep berbasis listrik yang didasarkan pada mobil sport, MPV, dan platform city car.
Studi dilengkapi dengan baterai masing-masing 45 kWh, 30 kWh dan 20 kWh, dengan jangkauan jarak tempuh 250 km untuk konsep sport, dan 200 km untuk MPV dan city car.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Paultan |
KOMENTAR