Di depan, Wuling Almaz memakai McPherson strut coil spring yang bekerja secara independen.
Sementara di belakang, Almaz memakai sistem multi-link trapezoidal yang juga bergerak secara independen.
Khusus untuk sistem suspensi belakang multi-link, banyaknya lengan baik lengan bujur maupun lateral memungkinkan roda Almaz lebih fleksibel menyesuaikan sudut roda dengan permukaan jalan.
Lengan ayun yang banyak (multi-link) ini bisa menyesuaikan tekanan yang diterima roda, baik saat ditekan maupun merenggang. Pun dengan sudut rodanya yang cenderung tegak saat ditekan.
Kinerja dari banyak lengan ini memang rumit, tapi efektif untuk membuat grip roda tetap terjaga dan gerak mobil lebih stabil tanpa suspensi harus diset terlalu kaku.
Video komparas Toyota C-HR VS Mazda CX-3, klik di sini:
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR