Jadi perhitungan hanya bisa didapatkan di atas trek.
Karena semuanya tergantung dari motor dan kecocokan para pembalap dan juga tergantung dari kondisi trek maupun komponen lainnya saat balap.
"Kau tidak bisa menghitung semuanya di markas, karena ketika di trek balap sebenarnya, kau menemui beberapa debu di lintasan, suhu tertentu, jenis ban tertentu, dan faktor lainnya," tambahnya.
(Baca Juga : Pakai Mesin Baru, Tim Renault Optimis Untuk Hadapi Musim F1 2019)
Terkadang, untuk mengatasi masalah tersebut, para pabrikan mengembangkan interface tool untuk mendapatkan banyak data terkait sekaligus.
Jika melihat dari cara kerja perangkat elektonik tersebut, ini seperti 'pisau bermata dua' karena dapat membantu sekaligus membatasi performa motor.
Jadi sifat ECU ini dinamis karena tak berhenti di satu titik saja.
Namun untuk Yamaha, masalah yang paling sering muncul adalah saat suhu trek panas.
(Baca Juga : Franco Morbidelli Berikan Komentar Soal Livery Tim Petronas Yamaha SRT)
YZR-M1 2018 sering kehilangan traksi ban belakang saat menikung di suhu trek yang tinggi.
Solusi yang mungkin bisa menjadi satu-satunya pilihan bagi Yamaha adalah mendatangkan insinyur elektronika yang memiliki pengalaman terhadap ECU keluaran Magneti Marelli.
Hal itu yang sudah dilakukan oleh Honda dengan merekrut Filippo Tosi yang pernah bekerja di Magneti Marelli dan Ducati.
KOMENTAR