GridOto.com - Usai 20 tahun bekerja sama dengan Yamaha, tim Tech3 akan menghadapi tantangan baru dengan menjadi tim satelit KTM di MotoGP 2019.
Bos tim Tech3, Herve Poncharal menyatakan bahwa, meski motor RC16 belum mampu tampil di papan atas, ia punya motivasi tersendiri dalam mendukung KTM.
Selama 20 musim, Tech3 sangat setia pada Yamaha, namun ada beberapa poin kerja sama yang membuat Poncharal mulai jengah.
Keinginannya untuk memiliki setidaknya satu motor spek pabrikan sama sekali tak pernah digubris oleh Yamaha.
(Baca Juga : Otorace : Terungkap! Tim Yamaha MotoGP 2019, Resmi Pakai Nama Baru Ini)
KTM, yang baru turun di MotoGP sejak 2017, juga tengah mencari tim satelit untuk mempercepat pengembangan RC16.
Lewat negosiasi singkat yang meyakinkan, Poncharal pun menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer.
Poncharal juga tak peduli pada cibiran orang yang menyebutnya sembrono dengan meninggalkan sebuah pabrikan Jepang menuju pabrikan Eropa yang belum teruji level performanya.
Pria asal Prancis ini pun menjadikan Ducati sebagai panutan, mengingat pabrikan Italia ini sempat terpuruk namun benar-benar bangkit sejak 2016.
(Baca Juga : Tak Disangka, Inilah Part Paling Enteng di Motor MotoGP)
"Ducati telah membuktikan bahwa sistem ini berhasil," kata Herve Poncharal dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.
"Sepuluh tahun lalu, tak ada yang percaya Ducati akan punya motor terkuat, karena kita selalu berpikir Jepang lebih baik," sambung Poncharal.
"Tapi Ducati membuktikan bahwa hal ini memungkinkan. Entah Anda datang dari Asia atau Eropa, Anda harus mengambil pilihan yang cerdas, berinvestasi waktu, passion dan impian," tutupnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tuttomotorioweb.com |
KOMENTAR