Kondisi ini membuat pengemudi ojek online merasa bingung.
Salah satu pengemudi ojek online bernama Firman mengaku tak tahu adanya aksi damai itu.
(Baca Juga : Otorace : Inilah Faktor Yang Bikin Balapan MotoGP Gampang Ditebak)
"Saya enggak tahu, tiba-tiba saya disuruh lepas atribut. Saya enggak boleh lewat juga. Tadi saya baru nganterin penumpang ke Balai Kota, eh malah disuruh balik. Makanya saya langsung buru-buru pergi dari kawasan ini," kata Firman.
Kendati demikian, Firman bersyukur dirinya masih diberi kesempatan untuk mencari penumpang.
"Tadi cuma disuruh tutup atribut. Alhamdulillah masih boleh cari penumpang dan enggak ikut demonya," kata Firman.
Seperti diketahui, aksi damai 151 dilakukan di depan Istana Negara oleh komunitas ojek online Jabodetabek.
(Baca Juga : Tampil Anti-Mainstream, Begini Penampakan Honda BeAT Gunakan Ban Traktor)
Aksi itu bertujuan untuk menyampaikan tiga tuntutan, yang pertama adalah meminta aplikator ojek online untuk menetapkan tarif batas atas dan bawah yang lebih manusiawi.
Tuntuan kedua adalah menuntut pemerintah untuk membuat regulasi terkait transportasi online.
Lalu untuk tuntutan ketiga adalah meminta aplikator untuk menetapkan sistem kemitraan yang adil bagi para pengemudi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peserta Aksi Damai 151 'Sweeping' Pengemudi Ojek Online, Minta Lepas Atribut".
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR