“Kini, TDR sedang mengumpulkan tuner-tuner kawakan. Nantinya, mereka akan mewariskan pengetahuannya kepada tuner muda yang memang berminat di dunia balap,” bilang Teddy.
(Baca Juga : Blak-blakan Teddy Hartono: Riset dan Pengembangan Produk TDR Dilakukan Menyeluruh)
Soal sirkuit, ia pun telah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kualitas lintasan balap tersebut.
“Sekitar tahun 2013 – 2014, TDR dan beberapa rekan lainnya pernah ingin bangun sirkuit sekelas MotoGP di daerah Kulon Progo, Yogyakarta. Namun karena ada pihak lain yang memiliki niatan sama, yakni Kemenpora dan Dorna, kami pun mundur,” kata Teddy.
Teddy pun kini berharap pada pembangunan sirkuit di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat yang akan segera dilakukan.
“Di Mandalika, ada sirkuit baru yang akan segera dibangun. IMI (Ikatan Motor Indonesia) pun sudah berbenah. Jadi, jadi mudah-mudahan semua jadi lebih baik,” harapnya.
(Baca Juga : Blak-blakan Presdir Makko Group: Jadi Pelopor Kaca Film 'Made In Asia')
Permasalahan sponsor, Teddy berpesan agar tidak mementingkan ego masing-masing dan mementingkan kemajuan balap nasional.
“Jangan maunya (keuntungan) jangka pendek, tapi tidak mau memikirkan (efek) jangka panjang. Imbasnya, kan, tim balap banyak yang sudah tidak ada karena sponsor pun sudah tidak masuk,” kata Teddy.
“Mari kita bangun iklim yang kondusif termasuk regulasinya. Mudah-mudahan, semuanya bisa berjalan,” pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR