(Baca Juga : Blak-blakan Kwet Min: PT Fokus Inti Audiotama Dukung Audio ber-SNI)
Ia dan rekannya bekerjasama dengan sejumlah tim balap 2-tak, salah satunya yang dinaungi oleh Hendriansyah, juara road race nasional.
“Ternyata dari sana, mereka butuh banyak hal. Dari situlah kami melakukan development besar-besaran,” ujar Teddy.
“Dalam tempo 1 tahun itu, kami berhasil mengembangkan sokbreker untuk Suzuki RG Sport. Jadi, bisa dikatakan, awal TDR terbentuk ialah pada tahun 2003,” lanjutnya.
Memasuki tahun 2004, Teddy bersama rekannya yang berasal dari Thailand yang kini telah di bawah bendera TDR, mulai merambah risetnya ke segmen motor 4-tak.
(Baca Juga : Blak-blakan Armando Lung: BAF Biayai Motor Bekas untuk Hidupkan Perputaran Penjualan )
Pada tahun 2004 itu pula, TDR menetap di markas research and development-nya (R&D), yang berada di kawasan Lodan, Jakarta Utara, hingga sekarang.
Memperluas jangkaunnya, pada tahun 2008 TDR mulai merambah pasar di kawasan Asia Tenggara.
“Kemudian tahun 2012, kami mulai masuk ke bidang manufaktur, seperti pelek. Hingga kini, selain di Tanah Air, produk-produk TDR telah dikenal di Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam,” pungkas Teddy.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR