Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Formula 1

Kontrak dengan F1 Berakhir Tahun 2020, Bagaimana Nasib Red Bull?

Nur Pramudito - Kamis, 27 Desember 2018 | 12:55 WIB
Red Bull pertimbangkan ajang Le Mans setelah tahun 2020
twitter/@redbullracing
Red Bull pertimbangkan ajang Le Mans setelah tahun 2020

GridOto.com - Red Bull mempertimbangkan turun di balap Le Mans 24 Jam dengan mobil hypercar Valkyrie dari Aston Martin.

Di balap F1, Red Bull merajai di pengujung era mesin V8 antara 2010-2013 dengan empat gelar ganda yang direngkuh secara beruntun.

Sejak adanya regulasi V6 turbohibrida pada 2014, Red Bull kesulitan menyaingi Mercedes dan Ferrari dalam perebutan gelar.

Mengakhiri kerja sama dengan Renault di akhir 2018, Red Bull beralih ke mesin Honda mulai musim depan.

(fBaca Juga : Begini Video Terakhir Pembalap F1 Kimi Raikkonen dengan Sponsor Shell)

"Kami memiliki perjanjian dengan F1 sampai 2020," ungkap konsultan motorsport Red Bull, Dr. Helmut Marko.

"Selama belum ada kepastian soal regulasi mesin, baik Red Bull maupun Honda belum akan mengambil keputusan," kata Dr. Helmut Marko.

Dr. Helmut Marko dengan tegas mengatakan timnya tidak ingin lagi didikte oleh regulasi mesin.

"Yang pasti kami tidak ingin itu terjadi lagi, dulu kami memohon-mohon janji yang akhirnya tidak ditepati," sambung Dr. Helmut Marko.

(Baca Juga : Gagal Menang di F1 Azerbaijan, Valtteri Bottas Nangis Seperti Bayi)

"Berhenti dari F1 adalah salah satu opsinya, atau bisa juga balapan di ajang lain," tegas Dr. Helmut Marko.

Red Bull ikut membantu Aston Martin dalam pengembangan Valkyrie.

Sementara kejuaraan dunia balap ketahanan (WEC) masih mematangkan konsep hypercar sebagai pengganti LMP1, yang rencananya bakal diperkenalkan untuk musim 2020-2021.

"Dengan Valkyrie dan regulasi hypercar, Le Mans bisa menjadi pilihan,  Valkyrie ludes terjual dan sudah terbukti sangat sukses, itu juga menjadi pilar bagus bagi Red Bull," jelas Dr. Helmut Marko.

(Baca Juga : Tulis Surat Untuk Ferrari, Ini Janji Sebastian Vettel di F1 Musim 2019)

Salah satu visi pemilik F1, Liberty Media, untuk 2021 dan ke depannya adalah pembatasan anggaran.

Menurut Dr. Helmut Marko, hal ini membuka kemungkinan timnya menjalankan dua program balap sekaligus, F1 dan World Endurance Championship.

"Jika ada pembatasan anggaran di Formula 1, maka kami harus memecat beberapa karyawan kami. Tapi kami tidak ingin itu terjadi," tutur Dr. Helmut Marko.

"Akan lebih baik jika mereka ditugaskan di proyek-proyek lain (Le Mans), memakai basis mobil Valkyrie, sepertinya kami bisa menjalankan program WEC dengan biaya terjangkau," imbuh Dr. Helmut Marko.

(Baca Juga : Evolusi Setir Mobil F1, Dulu dan Sekarang Kayak Bumi dan Langit)

"Meski Red Bull belum pernah membalap di ajang ketahanan 24 jam, ini adalah sesuatu yang kami pertimbangkan," ucap Dr. Helmut Marko.

"Soal dana, sebagian besarnya akan ditanggung Aston Martin, saya pikir itu masuk akal karena di Le Mans yang menang adalah manufaktur, tapi ini masih cocok dengan konsep kami," pungkas Dr. Helmut Marko.

Editor : Fendi
Sumber : Marca.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Boleh Dilihat Siapa Saja, Situs Ini Bisa Intip Kondisi Jalan Tol Real Time 24 Jam

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa