Dr. Helmut Marko dengan tegas mengatakan timnya tidak ingin lagi didikte oleh regulasi mesin.
"Yang pasti kami tidak ingin itu terjadi lagi, dulu kami memohon-mohon janji yang akhirnya tidak ditepati," sambung Dr. Helmut Marko.
(Baca Juga : Gagal Menang di F1 Azerbaijan, Valtteri Bottas Nangis Seperti Bayi)
"Berhenti dari F1 adalah salah satu opsinya, atau bisa juga balapan di ajang lain," tegas Dr. Helmut Marko.
Red Bull ikut membantu Aston Martin dalam pengembangan Valkyrie.
Sementara kejuaraan dunia balap ketahanan (WEC) masih mematangkan konsep hypercar sebagai pengganti LMP1, yang rencananya bakal diperkenalkan untuk musim 2020-2021.
"Dengan Valkyrie dan regulasi hypercar, Le Mans bisa menjadi pilihan, Valkyrie ludes terjual dan sudah terbukti sangat sukses, itu juga menjadi pilar bagus bagi Red Bull," jelas Dr. Helmut Marko.
(Baca Juga : Tulis Surat Untuk Ferrari, Ini Janji Sebastian Vettel di F1 Musim 2019)
Salah satu visi pemilik F1, Liberty Media, untuk 2021 dan ke depannya adalah pembatasan anggaran.
Menurut Dr. Helmut Marko, hal ini membuka kemungkinan timnya menjalankan dua program balap sekaligus, F1 dan World Endurance Championship.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Marca.com |
KOMENTAR