GridOto.com - Mengubah sesuatu dari awalnya terlihat mustahil jadi sesuatu yang bernilai, itulah yang dirasakan oleh Dharma Eddie Salim, Presiden Direktur PT V-Kool Indo Lestari (V-Kool Indonesia).
Bagaimana tidak, harga yang ditawarkan untuk produknya 20 kali lipat lebih tinggi dari harga rata-rata kaca film di pasaran saat itu.
"Pada saat itu harga rata-rata kaca film di Indonesia itu kisaran Rp 70 ribu hingga ratusan ribu, tapi V-kool ini harganya Rp 1,2 jutaan," ujar Eddie saat ditemui GridOto.com, Jumat (14/12/2018).
"Coba bayangkan, pusing enggak tuh gimana cara menjualnya," lanjutnya saat berada di salah satu outlet V-Kool di SCBD, Jakarta.
(Baca Juga : Blak-blakan Akang: Belajar Audio Hingga ke Amerika)
Eddie menambahkan, tak jarang dirinya mendapatkan komentar pedas dari para calon konsumennya, bahkan dirinya sempat dibilang 'gila' karena jualan V-Kool pada saat itu.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan niatnya, untuk terus menjual 'kaca film ajaib' itu di Tanah Air.
"Seru deh! ada yang ngomelin kami gila, jadi seperti ini 'kamu gila ya ngejual kaca film harganya Rp 1,5 juta (pada saat itu)', tapi pada akhirnya mereka sendiri gila membelinya," ucap Eddie seraya bercerita pengalamannya.
"Saat dia demo dan merasakan kaca film ini dia akhirnya pesan, besoknya dia yang jadi sales kami bawa teman-temannya, 'liat tuh kaca film ajaib, bisa begitu tolak panasnya'. Serunya di situ sih," imbuhnya.
Pada akhirnya Eddie pun berhasil menjaga kepercayaan konsumennya, dan menjadikan V-Kool sebagai brand premium hingga saat ini.
Dalam meraih suksesnya, pria yang saat ini berusia 58 tahun memberikan sedikit ilmunya dalam berbisnis.
(Baca Juga : Blak-blakan Rudy Chen: Asuransi Astra Ditopang Sektor Otomotif, Tapi..)
"Yang penting itu kepuasan konsumen, diakui oleh konsumen bahwa produk kami bagus," kata bapak dari 2 orang anak ini kepada GridOto.com.
"Jadi kami built loyalty, kami enggak bilang kami jual hanya ada harga tidak ada kualitas dan pelayanannya," tambahnya.
Kemudian harus memiliki 100 persen tekad, 100 persen strategi dan 100 persen pelaksanaan, serta gunakan energi negatif untuk menghasilkan energi positif.
Image negatif itu perlahan lahan terkikis dan hingga kini, brand V-Kool masih tetap eksis bahkan semakin besar penjualannya.
(Baca Juga : Blak-blakan Risal Wasal: Aplikasi E-logbook, Kemenhub Bisa Pantau Pengemudi AKAP)
"Kami buktikan bahwa kami bukan ketok orang (menipu) harganya. Dari tahun ke tahun kami punya harga enggak pernah ada konsumen yang bilang merasa ditipu, walaupun harganya tinggi ya," ucap Eddie lagi.
"Kenapa? karena harganya enggak pernah turun, artinya value yang kami tawarkan sesuai pasar dan untuk memproduksi barang ini memang mahal," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR