GridOto.com - Sebagian dari pencinta otomotif pasti sudah akrab dengan nama Dharma Audio.
Toko spesialis audio mobil yang berlokasi di Gunung Sahari, Pademangan, Jakarta Utara itu telah eksis di dunia otomotif Indonesia selama 28 tahun.
Jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis audio dialami Kartolo Saimin atau yang akrab disapa Akang.
Pada masa awal berdirinya, sang pendiri Dharma Audio, Akang memutuskan untuk bergabung dengan asosiasi spesialis audio mobil Indonesia (INCAS).
“Waktu itu, ada sekitar 8 toko spesialis audio yang tergabung dalam naungan INCAS. Kami belajar bersama mengenai audio mobil dan seluk beluknya hingga ke Amerika,” buka Akang saat dikunjungi GridOto.com (7/12/2018).
(BACA JUGA:Blak-blakan Risal Wasal: Pakai Stiker Ini, Truk dan Bus Lebih Aman Saat di Jalan)
Waktu itu, ia mengaku mampu membuat gebrakan yang membuat nama Dharma Audio dikenal banyak orang.
“Saat itu, masih jarang sekali orang men-setting audionya. Kami masuk di bidang itu, power specialist. Kami mendobrak, menyediakan suatu hal yang baru dan ternyata disukai orang,” kenang Akang.
Seiring berjalannya waktu, INCAS menemui ujung eksistensinya.
(BACA JUGA: Blak-Blakan Harun Sjech: Sudah 80 Persen Jadi, Kapan Gesits Benar-benar Dilepas ke Pasaran?)
“Sekitar tahun 2000, anggota INCAS ada yang tak lagi aktif, hilang, tidak mau gabung lagi. Sejak saat itulah kami berdiri dengan nama masing-masing,” terang Akang.
Tak lagi bersama INCAS, tak membuat semangat Akang kendur untuk memajukan Dharma Audio.
“Pernah juga mengalami sepi pelanggan, tapi saya tidak berhenti untuk mencari celah kesempatan,” ujar Akang.
Hingga kini, ia terus masuk di segmen pengerjaan audio, termasuk untuk mobil-mobil berisiko tinggi.
(BACA JUGA: Blak-blakan Minoru Morimoto: Begini Bedanya Pasar Sepeda Motor di Eropa dan Indonesia)
“Kami juga masuk di segmen mobil yang instalasi audionya berisiko tinggi, seperti BMW, Mercedes-Benz dan Audi. Banyak spesialis audio lain yang tidak berani mengerjakan mobil-mobil tersebut,” bilang Akang.
“Berbekal pengalaman dan koneksi yang mumpuni, kami berani masuk ke segmen high risk,” lanjut dia.
“Intinya, Dharma Audio akan selalu mengikuti selera pasar. Kalau tidak begitu, bisa tertinggal,” pungkasnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR