Ada yang sengaja berdiri di tengah trek, asal nyebrang demi sensasi adrenalin dikejar mobil reli, hingga ada yang iseng menaruh sesuatu di tengah trek yang membuat mobil terbalik.
Alasannya? Supaya saat mobil terbalik mereka bisa ikutan membantu balikin mobilnya lagi ke trek! Gak masuk akal memang.
Pembalap yang sekadar mau ikutan balapan Grup B saja sudah dianggap manusia sejati yang tidak kenal takut, otomatis yang mampu juara maka dielu-elukan sebagai pahlawan.
Satu nama yang cukup ikonik adalah Michelle Mouton, pembalap wanita yang disebut Niki Lauda sebagai Superwoman. Mungkin nanti GridOto akan bikin artikel soal dia nih... Tunggu saja ya.
Selain itu ada Walter Rohrl, Ari Vantanen, Juha Kankkunen, Attilio Bettega, Hannu Mikkola, Stig Blomqvist, dan masih banyak lagi.
Tapi ngomongin nama pereli yang paling memorable dari Grup B adalah Henri Toivonen.
Sebab karena meninggalnya Henri Toivonen, maka kegilaan Grup B akhirnya terkubur dan tinggal kenangan.
Kecelakaan Henri Toivonen terjadi pada tahun 1986 dan memang tahun itu adalah tahun paling gila karena banyaknya kecelakaan yang terjadi.
Sebelum kecelakaan Toivonen, ada sebuah insiden ketika pereli asal Portugal Joaquim Santos mengalami kecelakaan pada Stage Lagoa Azul karena kehilangan kendali dan menabrak penonton, tiga orang dilaporkan tewas.
Lalu pada bulan Mei 1986 di etape Tour de Corse inilah yang akhirnya membuat Grup B tutup buku.
Cuma berjarak 7 km dari garis start, Lancia 037 Henri Toivonen masuk ke jurang dan meledak.
Kecelakaan itu menghanguskan seluruh bodi mobil sehingga Toivonen dan navigatornya, Sergio Cresto, tewas di tempat.
Di etape yang sama setahun sebelumnya juga sudah memakan korban Attilio Bettega, pereli asal Italia yang sama-sama menggunakan Lancia 037.
Meninggalnya Henri Toivonen dan Sergio Cresto, kecelakaan Joaquim Santos yang menewaskan penonton, dan meninggalnya Mark Wyder di Ford RS200 pada tahun yang sama membuat FIA langsung gerak cepat.
Tahun 1987, seluruh mobil Grup B di-banned dan dilarang turun ke ajang balapan.
Yak, sejarah Grup B pun akhirnya tamat pada tahun 1987.
Apakah mungkin suatu saat bakal muncul kelas reli lagi seperti Grup B?
Reli Grup B dianggap sebagai sebuah hal yang absurd, terlalu memesona dan juga terlalu mematikan di saat yang sama sehingga tidak mungkin terjadi di dunia ini.
Oleh karena itulah, Reli Grup B enggak bisa dibanding-bandingin dengan Reli Dakar yang juga dikenal sebagai reli paling ganas di dunia dan masih digelar sampai sekarang.
Itu ibarat membandingkan nangka dengan durian, atau membandingkan semangka sama melon, atau pisang sama terong. Sama-sama buah, tapi ya... berbeda.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | imotorium.com,Group B Rally Shrine |
KOMENTAR