Lalu selalu berpikir kemungkinan terburuk yang akan terjadi saat berkendara.
"Kalau kita berpikir terburuk, seperti ini jalan menanjak, maka segala objek yang ada di atas bisa saja meluncur ke bawah. Nah, pola pikir antisipasi ini kurang," jelasnya.
"Dalam konteks mengemudi penting berpikir terburuk, jadi bersikap mengantisipasi terhadap kesalahan orang lain," sambungnya.
Jusri pun menyarankan tidak boleh berpikir aman di jalan raya, tidak boleh berpikir pengendara lain akan tertib, karena apapun bisa terjadi.
"Dan yang penting selalu menyediakan ruang untuk menghindar, dengan cara menyetir menjaga jarak," sebutnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR