Tentang NH Dini
Ditemui Tribun Jateng di rumah sakit, keponakan NH Dini, Paulus Sujamadi mengatakan jenazah akan disemayamkan di Wisma Lansia Harapan Asri, Semarang di jalan Tusam Raya No 2A Banyumanik. Rabu (5/12) almarhumah akan dikremasi di pemakaman Kedungmundu Semarang sekitar pukul 12.00.
Semasa hidup, NH Dini sempat beberapa kali pindah dari negara satu ke negara lain. Dari pernikahan dengan Yves Coffin, NH Dini dikaruniai dua anak yaitu Pierre-Louis Padang Coffin lahir di Perancis, 2 November 1967.
Dia lah Pierre Coffin pencipta karakter Minions. Sedangkan adik Padang, perempuan bernama Marie Claire Lintang Coffin yang biasa dipanggil Lintang.
Karya NH Dini yang terkenal adalah 'Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko.
(BACA JUGA: Prediksi Dimensi Toyota Avanza Baru, Akankah Lebih Besar Dibanding Rush?)
Dini sudah rajin menulis sejak duduk di kelas 3 SD. Karirnya dalam dunia penulisan Tanah Air dimulai saat dirinya mengirim sajak untuk program "Prosa Berirama" yang disiarkan RRI kemudian menjajal peruntungan membuat cerita pendek untuk majalah wanita Femina.
Karena merasa format cerita pendek tidak cocok untuk dirinya, Dini mulai menulis cerita panjang. Ia mulai menulis karya pertamanya berjudul Hati yang Damai, kemudian Pertemuan Dua Hati (1986) yang diterbitkan di halaman tengah Femina.
NH Dini kemudian merambah ke penulisan biografi dan novel. Amir Hamzah Pangeran dari Negeri Seberang (1981) dan Dharma Seorang Bhikku (1997) adalah dua buku biografi yang ditulisnya.
Novel-novelnya juga kondang yaitu Pada Sebuah Kapal (1973), La Barka (1975), Keberangkatan (1977), serta Namaku Hiroko (1977).
(BACA JUGA: Begini Seharusnya Fitur di Toyota Avanza Baru Ketika Diluncurkan)
Penghargaan yang diterima antara lain Hadiah Seni untuk Sastra dari Depdikbud (1989), Bhakti Upapradana Bidang sastra dari Pemda Jateng (1991), SEA Write Award dari Thailand (2003), Hadiah Francophonie (2008), dan Achmad Bakrie Award bidang Sastra (2011).
Tahun 2017, NH Dini menerima penghargaan prestasi seumur hidup (lifetime achivement award) dari penyelenggara Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) 2017. Dia dianugerahi penghargaan atas kontribusinya sebagai penulis sekaligus aktivis, dalam dunia sastra di Indonesia.
NH Dini dianggap sentral sebagai pelopor suara perempuan pada tahun 1960-1980-an, di mana belum banyak perempuan Indonesia memutuskan menjadi penulis.
Meski sudah sepuh, NH DIni masih membimbing skripsi, mengisi acara seminar, bahkan bolak-balik ke Jakarta jika ada undangan seni di Taman Ismail Marzuki.
Selamat jalan NH Dini...
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul BERITA LENGKAP: NH Dini Meninggal Dunia Kecelakaan di Tol Tembalang Semarang
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Jateng.tribunnews.com |
KOMENTAR