Menurut Sony Susmana, Training Director dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), perilaku arogan yang dilakukan pengendara di jalan ada sebabnya.
“Kejadian ini adalah bukti bahwa tak semua pengendara punya hard skill dan soft skill yang saling mendukung,” ujarnya kepada GridOto.com (4/12/2018).
“Karena kalau kita hanya paham hard skill, soft skil-nya enggak, akhirnya jadi urakan di jalan. Merasa jago, merasa hebat di jalan,” sambungnya.
“Tapi sebaliknya kalau soft skill-nya kuat, tapi hard skill yang berhubungan dengan operasionalnya salah, kendaraannya bisa rusak,” tambah Sony.
(BACA JUGA: Safety Driving dan Defensive Driving, Pahami Perbedaannya)
Sony juga berujar, kemampuan teknik berkendara dan pengetahuan soal keselamatan berkendara harus sama baiknya.
Artinya jika pengendara hanya mengerti salah satunya, keamanan berkendara di jalan belum bisa dirasakan.
Seperti apa sih kejadiannya? Simak dalam video yang diunggah akun @ressaf.f di Instagram berikut ini.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR