“Kalau punya airbag mungkin jadi 2 bintang. Tapi saya enggak yakin juga, soalnya safety belt-nya kurang bagus,” sambungnya.
“Hal itu yang bikin kepala dapat membentur setir lebih keras hingga kemudinya bengkok, saat tanpa airbag,” tambah Rian.
Walau demikian, ia berujar jika airbag bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi penilaian saat crash test.
Rian mencontohkan Renault Kwid, mobil yang punya fitur airbag sebagai standar namun mendapat zero star dalam uji tabrak yang dilakukan Asean NCAP.
(BACA JUGA: Indonesia Berencana Bangun Fasilitas Crash Test atau Uji Tabrak)
Meski begitu bukan berarti Confero tak punya keunggulan, ia mengatakan Low MPV Wuling ini masih punya potensi safety yang baik.
“Wuling masih terbantu berkat rangka yang bagus dan bodi yang tebal. Bahkan saat tabrak samping, ruang kabin aman terkendali,” terangnya.
“Jadi sejauh ini, yang mendukung keselamatan Wuling yaitu body, terutama side impact. Justru Wuling bisa dapat satu bintang karena poin ini,” tutup Rian.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR