Karakter pengemudi tersebut masuk dalam karakter kedua, yakni Basic Driving.
Umumnya pengemudi Basic Driving ini ditemui oleh pengemudi yang baru bisa mengemudikan mobil, atau terlalu berhati-hati sehingga cenderung ragu atau terlalu cepat ketika menghadapi bahaya.
(BACA JUGA: Tips Mengemudi Hemat Bahan Bakar Dari Pakar Safety Driving)
Sebagai contoh ketika pengemudi Basic Driving dihadapkan oleh pengemudi Aggresive Driving, pengemudi tersebut kaget dan bermanuver mendadak yang bisa menyebabkan kecelakaan bagi diri sendiri atau orang lain.
Karakter yang ketika yakni Safety Driving yang menekankan pada kemampuan pengemudi dalam menguasai teknis mobil yang digunakan untuk berkendara (skill based driving).
"Namun Safety Driving juga belum tentu bisa menjadi pelopor keselamatan, karena pengemudi ahli dengan kendaraan yang dimilikinya namun belum terbentuk rasa tanggung jawab untuk memberi keamanan bagi diri sendiri dan orang lain," tegas Adrianto.
Karena itu, Adrianto menghimbau pengemudi harus memiliki karakter yang keempat, yakni adalah Defensive Driving.
"Defensive driving lebih menekankan pendekatan intelektual tentang bagaimana cara mengemudi dengan aman, benar, efisien, dan bertanggung jawab (behaviour based driving)," jelas Adrianto.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR