Sementara biaya untuk setting mobil tentu tergantung dari reputasi bengkelnya.
"Kalau yang handle bengkel terkenal, langganan para drifter, pasti dia punya rate sendiri," terang Farhan.
"Bisa aja pakai bengkel yang biasa, tapi kan enggak tahu kualitasnya," sambungnya.
Sedangkan spek mesin sangat tergantung dari budget yang disiapkan.
(BACA JUGA: OtoRace: Intersport World Stage Qualifier Berakhir, Juri Asing Apresiasi Bakat Drifter Indonesia)
Semakin besar tenaga mobil, semakin mahal pula biaya membangunnya.
"Mau 700 dk bisa-bisa aja asal (uangnya) kuat, tapi untuk pemula separuhnya aja cukup," imbuh Farhan.
"Seperti Cefiro yang gue pakai ini 300-an dk, untuk event 2 hari di sekitaran Jakarta habis Rp 10 jutaan lah untuk keperluan bensin, ban, teknisi dan lain-lain," tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Ziko Harnadi, pembalap dari BSI Drift Team.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR