Morimoto mengingatkan bahwa Yamaha di Indonesia punya kerja sama dengan para pemasok industri, dan Yamaha bertanggung jawab atas keberlangsungan bisnis para rekanan tersebut.
Atas hal tersebut, Yamaha melalui melalui Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) terus melakukan diskusi yang khususnya terkait segi teknis.
(Baca juga: Antusiasme Pengguna Maxi Yamaha Makassar Jelang Customaxi)
“Kami membicarakan keamanan dari baterai motor listrik karena baterai pasti butuh diganti. Industri kita perlu belajar," ucap Morimoto.
"Kalau dalam dua tahun (berganti) tidak akan mudah. Mungkin tiga sampai lima tahun saat teknologi baterai meningkat, bisa. Ini tidak hanya di Indonesia, tapi dunia,” tambahnya.
(Baca juga: BERITA POPULER: Yamaha FreeGo Pakai Upside Down hingga Operasi Zebra Dianggap Tidak Berfaedah)
Sebelumnya, pada tahun lalu Yamaha juga sempat memperkenalkan motor listriknya yang bernama E-Vino.
Skuter listrik yang diperlihatkan untuk kepentingan studi kendaraan listrik tersebut memakai baterai 50V-12Ah dan diklaim memiliki top speed hingga 50 km/jam.
Artikel serupa sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul “Yamaha Setuju Soal Motor Listrik tapi dengan Catatan”.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR