(BACA JUGA: MotoGP Malaysia Dibanjiri Penonton, Sepang Mau Tambah Tempat Nonton?)
"Kalau buat harian sebenarnya oktan 92 juga oke kok," sahut mekanik yang bengkelnya terletak di Kemang, Jakarta Selatan ini.
Sedangkan Di Jakarta pilihan bensin oktan 92 diantaranya ada Pertamina Pertamax 92, Shell Super 92, serta Total Perfomance 92 yang memang direkomendasikan untuk mesin berasio kompresi 9 : 1 - 10,1 : 1.
Penggunaan bensin oktan di atas 92 enggak dianjurkan buat jalanan macet seperti di Jakarta.
"Yang ada mesin jadi panas banget, itu berpengaruh juga terhadap kenyamanaan saat riding," sahutnya lagi.
(BACA JUGA: Otoseken: Kepincut BMW E36, Ini Penyakit Umum Dari Mesinnya)
Sedangkan untuk turing atau jalanan bebas macet baru boleh pakai bensin oktan tinggi.
"Kalau buat balap, turing atau high load disarankan 95 ke atas," ujar Rahadi Wibowo.
Oya, jika terpaksa, moge Ducati ini bisa meminum bensin dengan oktan di bawah 92
Misalnya saat touring jauh enggak menemukan bensin dengan oktan 92 atau 92.
(BACA JUGA: Polres Tuban Tilang Ribuan Pengemudi Selama 7 Hari Operasi Zebra Semeru)
Dan terpaksa meminum oktan 90 bahkan 88 atau Premium.
"Enggak masalah karena beberapa motor Ducati yang baru sudah ada Anti-Knocking Sensor, jadi pengapiannya menyesuaikan dengan oktan bensin yang masuk ke ruang bakar," kata Rahadi Wibowo.
"Tapi konsekuensinya konsumsi motor jadi boros," sahutnya lagi.
Enggak apa-apa lah ya, namanya juga darurat!
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR