(BACA JUGa : Kemenperin Sebut Perkenalan Bus Listrik Sejalan dengan Visi Pemerintah)
"Kemarin kita kan (pada gelaran IMF di Bali) hanya mengenalkan dua model doang ya, C6 dan K9, rencananya kita akan memasukan beberapa model lagi yang sekiranya cocok, misal K10. Recananya akan kita lakukan awal tahun depan," katanya.
Selanjutnya, langkah ketiga adalah initial commercialization, dimana pada tahap ini Bakrie Autoparts sudah mulai melakukan karoseri di Indonesia, tetapi dengan sasis impor CBU.
"Nanti modelnya akan disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia. Ini persiapan untuk karoserinya akan dimulai pada pertengahan tahun depan, dan diharapkan tahun 2020 kita sudah mulai jual barang dengan karoseri di Indonesia," kata Dino.
Fase terakhir adalah full comercialization dan full industrialitation.
(BACA JUGA: Blak-blakan Dino Ryandi: Jadi APM, Bakrie Autoparts Segera Gabung Gaikindo)
Di tahap ini, Bakrie Autoparts diharapkan sudah mampu melokalisasi sebanyak 60 persen kandungan dari bus listrik tersebut.
"Nah yang ini sasis kita rakit CKD, karoseri lokal dan beberapa komponen lainnya sehingga kandungan lokal sudah mencapai 60 persen," ucap Dino.
Hal ini rencananya akan mulai dimulai pada tahun 2020 dan di tahun 2022, kandungan lokalnya sudah benar-benar mencapai 60 persen.
"Dalam fase ini yang saya harapkan regulasinya sudah jelas, jadi kami bisa persiapkan apa saja yang harus dilokalkan," tutup Dino
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR