"Jika celah busi terlalu rapat kemungkinan mesin akan cepat overheat karena pengapian yang terlalu cepat," ucap pria yang berkantor di Sunter, Jakarta Utara.
Sebaliknya, apabila terlalu renggang, pengapian menjadi tidak stabil dikarenakan hantaran listrik terlalu jauh ke elektrodanya.
(BACA JUGA: Tips Memilih Busi Aftermarket, Lebih Gampang Dari Mencari Istri)
Makanya Joko menyarankan kepada pengguna untuk menggunakan busi standard dan tidak melakukan pengaturan pada celah busi.
Sedangkan pada busi dengan alur "U", bola api bisa besar tanpa dengan memperbesar jarak elektroda netral dengan elektroda positif.
Sehingga, busi dengan alur "U" lebih memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan pengapian sempurna tanpa mengubah atau memodifikasi bentuk dan standard asli dari pabrikan.
Sekarang sudah paham ya perbedaan antara busi dengan alur "U" dan tanpa alur "U".
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR