"Saya jadi pembalap terakhir yang tiba di starting grid, karena harus menyiapkan semuanya sendiri," terangnya.
Bahkan ia pernah menyetir mobil sendiri untuk kembali ke rumah, meski dalam keadaan cidera sehabis jatuh saat balap.
"Jepang bukan negara kecil, saya pernah harus menyetir 10 jam usai balap. Saya harus pulang, karena saat Senin sampai Jumat saya harus menjadi salesman nomor satu," ungkap Morimoto.
Setelah rutin melakukan hal tersebut selama bertahun-tahun, Morimoto sempat merasa lelah.
(BACA JUGA: Blak-blakan Osamu Masuko: Mitsubishi Siap Lahirkan Kembali Colt L300 )
Namun setelah merenung, ia yakin masuk dunia balap bukan untuk hanya ikut-ikut saja.
"Tidak bisa, saya datang ke sini untuk memenangkan balap," tuturnya.
Rupanya semangat yang sama ia tularkan pada pekerjaannya saat ini sebagai Presiden Direktur PT YIMM.
"Apakah saya ke sini hanya untuk bergabung dengan Yamaha Indonesia? No, no. Saya datang ke sini untuk membuat sebuah perubahan," terang Morimoto.
(BACA JUGA: Blak-blakan Hendriansyah: Buat 'Anak Alay' yang Suka Balapan di Jalan, Ini yang Harusnya Kalian Lakukan)
Visi dan misinya adalah membuat Yamaha Indonesia jadi lebih kuat.
Dengan menghadirkan line-up model yang lebih baik dan membuat customer lebih happy lagi.
"Jadi sama seperti balap, inilah spirit of racing yang juga sama dengan spirit untuk berbisnis," imbuh Morimoto.
"Saya harus menyalip orang-orang ini (kompetitor), lalu memenangi pertandingan. Begitulah spirit saya dalam segala hal," tambahnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR