Di Eropa sendiri, Morimoto sempat pindah ke beberapa negara, mulai dari Perancis, Jerman, hingga Belanda.
"Selama 18 tahun saya tinggal di Eropa. Saya sempat kembali ke Jepang selama 3 tahun, tapi totalnya 18 tahun saya di sana," ungkapnya.
Jika dirinci, pertama Morimoto sempat bekerja untuk Yamaha Motor France selama 5 tahun di Paris, Perancis.
Kemudian ia pindah ke Amsterdam, Belanda, untuk menangani Yamaha Motor Europe selama 3 tahun.
(BACA JUGA: Blak-blakan Ibnu Sambodo: Indonesia Harus Punya Banyak Sirkuit Agar Balapan Makin Maju)
Lantas ia juga pernah berkarir di Yamaha Motor Germany selama 10 tahun.
"Setelah itu saya kembali ke Jepang untuk bekerja dengan Yamaha Electric Motorcyle," imbuh Morimoto.
Kembali ke negeri kelahirannya, rupanya Morimoto ditugaskan memproduksi Yamaha EV yang telah dipamerkan di beberapa ajang Tokyo Motor Show.
"Jadi saya juga bisa dibilang ahlinya electric vehicle di Yamaha, saya yang bertanggung jawab untuk EV," terangnya.
Di pertengahan 2015, karena prestasinya selama di Yamaha Eropa dan EV, ia dipindahkan ke Yamaha Indonesia.
"Misi saya untuk memperbaiki penjualan motor yang sempat menurun sejak tahun 2012, hal itu disebabkan karena masalah ekonomi dunia," ucapnya.
Selain itu, menurut Morimoto model-model Yamaha pada waktu itu tidak cukup kuat untuk bersaing dengan kompetitor. "
Jadi misi saya adalah mengganti line-up produk, dan tentunya untuk membuat Yamaha menjadi lebih kuat, serta meningkatkan pangsa pasar di Indonesia," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR