6. Matikan Mesin Segera Saat Darurat
Terkadang kita bisa salah perhitungan dan justru masuk ke banjir yang lebih dalam di tengah-tengah.
Ketika ini terjadi, jangan panik.
Lihat dan rasakan apakah mobil masih mungkin menembus di kedalaman ini atau mobil mulai bergeser akibat mengapung.
Namun, bila ketinggian air sudah melampaui saluran masuk udara ke mesin atau bahkan kap mesin, langsung matikan mesin Anda segera.
Begitu pula ketika terasa ada tanda-tanda mesin kemasukan air dan sudah mbrebet hendak mati.
Dengan mematikan mesin lebih awal, Anda akan menghilangkan risiko terjadinya water hammer.
(BACA JUGA: Mobil Menerjang Atau Terendam Banjir, Waspada Rem Berkarat)
7. Keringkan Rem
Setelah melewati banjir, piringan rem akan basah dan tahanannya berkurang.
Hal ini secara serius berdampak pada penurunan daya pengereman. Hindari langsung menambah kecepatan usai melewati genangan air.
Keringkan rem dengan cara menginjak pedal rem sedikit diiringi pedal gas bersamaan.
Lakukan ini sekitar 20 detik, lantas cek daya pengereman dengan mengerem normal.
Bila belum, injak pedal bersamaan 20 detik lagi.
Ulangi terus langkah ini sampai pengereman kembali normal.
(BACA JUGA: Ini Yang Anda Lakukan Saat Mobil Tiba-Tiba Terjebak Banjir)
8. Cek Fluida
Banjir yang menyentuh bagian bawah mesin dan girboks bisa membuat air merasuk ke dalam dan bercampur dengan pelumas.
Begitu keadaan memungkinkan, segera cek oli mesin, transmisi dan minyak rem.
Bila warna oli berubah menjadi muda atau keruh seperti susu, berarti sudah terkontaminasi air.
Segera ganti fluida yang terkontaminasi itu.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR