Misalnya, power amplifier X memiliki kemampuan daya 2x50 watt (4 ohm), maka setelah di-bridge dayanya lebih besar menjadi 1x200 watt (2 ohm), cara ini disebut mono bridging.
(BACA JUGA: Cara Membersihkan Power Amplifier, Biar Awet dan Tetap Berkualitas)
Perlu diketahui teknik bridging ini hanya bisa dilakukan oleh power amplifier yang tertera atau support bridge, karena tidak semua power amplifier bisa di bridge.
"Bridge ini juga hanya bisa dari 2 channel menjadi 1 channel tidak bisa lebih dari 2 channel." tutup Akiong.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR