Misalnya awalnya celah busi awalnya 0,9 mm, karena rusak dan lama enggak diganti celah businya berubah menjadi 1,1 mm.
"Nah, celah busi yang berubah mengakibatkan busi menutut tegangan yang lebih besar dari komponen sebelumnya," wantinya.
Jadinya, Koil standar yang tadinya menghasilkan 12 sampai 15 ribu Volt enggak mampu memberikan tegangan ke busi yang sudah rusak tadi.
"Akibatnya akan muncul listrik statis dari busi, biasanya menyerang tutup busi, kemudian naik ke Koil," ucap pria yang akrab disapa Diko.
(BACA JUGA: Siap-siap! Polisi Akan Gelar Operasi Zebra Jaya 2018)
Tutup busi jadi getas dan bolong akibat tidak kuat menahan listrik statis.
"Lama kelamaan menyebabkan aki tekor," sahutnya lagi.
Untuk menghindari hal tersebut Diko menyarankan untuk mengganti busi secara teratur.
"Sebelum diganti, dicek dulu celah busi dan kondisi elektrodanya," ujar Diko.
(BACA JUGA: Segini Harga Piggyback dan Open Looper Bikinan Speedsparks)
"Buat busi yang digunakan di motor ganti per 6.000 km sekali," pungkasnya.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR