(BACA JUGA: Brembo Ungkap Rahasia Rem Motor MotoGP, Apa Hebatnya?)
"Cuma kan di anggaran dasar kami ada syarat-syaratnya, salah satunya yaitu harus punya industri dan sebagainya," sambung Loman di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Meski begitu jika suatu produsen sudah memenuhi persyaratan yang diajukan, tak serta merta bisa langsung menjadi anggota AISI.
Menurutnya, semua keputusan akan kembali dan bergantung dari masing-masing anggota AISI.
Seperti diketahui saat ini AISI diisi oleh lima produsen yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS.
(BACA JUGA: Menang di F1 Amerika, Inikah Kemenangan Terakhir Kimi Raikkonen?)
"Selama ini sih kami belum pernah ada diskusi, jadi kami harus diskusikan dulu bersama anggota lainnya," terang Loman.
"Saya enggak bisa sampaikan di sini, setiap ada anggota baru pasti keputusan dari hasil rapat anggota AISI," tambahnya.
Loman juga berujar jika kendaraan listrik bisa berkembang apabila teknologi yang diperlukan sudah mumpuni.
Ia mengatakan, teknologi ini bahkan lebih penting ketimbang aturan regulasi yang saat ini tengah digodok oleh pemerintah.
"Menurut saya begitu, karena kalau kami lihat saat ini, baik itu motor listrik maupun mobil listrik, cost-nya masih tinggi," ungkap Loman.
"Karena memang kalau saya baca dari beberapa pengamat dan konsultan, harga baterai per kilowatt hour-nya masih di 160 dolar AS sampai 170 dolar AS, bahkan ada juga yang bilang 200 dolar AS," tutupnya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR