Di mana banyak tikungan tajam dan tanjakan dengan tingkat kelandaian 8 hingga 12 persen.
Medan jalan yang diapit oleh lereng dan bukit curam membuatnya tidak memungkinkan untuk dilakukan pelebaran.
Sehingga Kementerian PUPR memutuskan untuk melakukan pembangunan jalan baru yang lebih aman dan nyaman dilintasi.
Hal ini karena geometrik jalan baru memiliki tingkat kelandaian 8 persen dan menghilangkan tikungan tajam.
(BACA JUGA: Pentingnya Keselamatan di Jalan, Pemkot Surabaya Ajarkan Masyarakatnya Sejak Dini)
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah seksi 3 & 4 yang saat ini masih dalam tahap pengadaan lahan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Trase jalan baru dengan panjang 1,9 Km sebagian akan berada disisi Danau Beratan dengan konstruksi layang sepanjang 210 meter.
Jalan baru akan memotong ruas jalan Mengwitani-Singaraja sehingga menghindarkan pengguna jalan dari titik-titik tikungan tajam dan tanjakan curam sepanjang 2,4 Km.
Dengan demikian kecepatan rata-rata kendaraan bisa meningkat dari semula 20 km/jam di jalan eksisting, menjadi 40-60 km/jam di jalan baru.
(BACA JUGA: Pengakuan Tukang Sayur Bermotor, Segini Beban yang Diangkut Sekali Jalan)
Hal ini turut memperpendek waktu tempuh, jarak antara kedua kota tersebut lebih singkat dari semula 7 menit menjadi 2 menit.
Konstruksi ditargetkan akan dimulai tahun 2019 untuk seksi 3, dengan total biaya seksi 3 & 4 sebesar Rp 169,9 miliar.
Lokasi kedua yang dikunjungi yakni seksi 5 & 6 sepanjang 1,9 Km yang akan dimulai konstruksinya tahun 2018.
Pembangunan jalan baru seksi 5 & 6 juga akan mempersingkat waktu tempuh dari 6 menit jalan menjadi 3 menit.
Lelang sudah selesai dan akan dilakukan penandatangan kontrak minggu depan dengan nilai kontrak Rp 140,6 miliar.
Wah asik banget nih kalau sudah jadi, perjalanan dari Bali Selatan ke Bali Utara makin singkat aja Sob.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR