Hal itu juga akan terkait dengan stabilitas ekonomi, di mana penerapan ini juga akan mengatasi masalah defisit neraca perdagangan.
“Serapan CPO di lokal memang naik, harga bisa dikontrol untuk tidak jatuh. Setelah kita tersadar karena neraca perdagangan kita defisit, pemerintah jadi tegas sekarang, kalau tidak ditambah dengan B25 atau B30 kita khawatir harga CPO kita akan tertekan terus,” ujar Edy.
Lila menyebut bahwa sejauh ini persiapan penerapan B30 masih jauh, prosedur pertama adalah dengan melakukan road test B30 dengan aneka ragam kontur jalanan. Road test ini kemudian akan dijadikan sebagai review untuk mempersiapkan pabrikan memproduksi B30.
“Akhir bulan ini kita akan ada road test untuk B30. Ada juga jalanan ekstrem yang akan di lakukan, misalkan jalan ke Lembang, ke Bukittinggi dan ke sepanjang Bukit Barisan,” ujarnya.
Untuk perluasan B20 yang baru saja di tetapkan sejauh ini masih berjalan dengan baik, hanya saja di beberapa sektor aplikasi B20 belum dapat diterapkan. Misalkan saja dataran tinggi Freeport dan beberapa peralatan mesin persenjataan.
(BACA JUGA: Mengintip Uniknya Kawasaki M1030M1, Motor Tentara yang Bermesin Diesel)
“Yang sudah pasti sekarang B20, untuk yang PSO sudah berjalan dari tahun lalu, yang tahun ini untuk non PSO sudah berjalan. Dan Pak Jokowi tidak ada kompromi kecuali ada beberapa yang penggunaannya di Freeport di tempat tinggi freezing point, tapi itu juga nanti akan segera di selesaikan,” tegas Edy.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Kontan.co.id |
KOMENTAR