“Kecelakaan lalu lintas membunuh lebih banyak orang India dibandingkan terorisme atau ekstremis sayap kiri, yang kerap disebut sebagai ancaman terbesar bagi keamanan bangsa,” ujar Gadkari.
“Jumlah korban tewas akibat kecelakaan di jalan di India juga lebih banyak daripada semua perang yang pernah dihadapi India sejak 1947,” tambahnya.
Sejak kemerdekaan di tahun 1947, India telah menjalani lima kali perang, empat kali melawan Pakistan dan sekali melawan China.
Jumlah resmi korban jiwa dari perang-perang tersebut adalah 10.253 orang.
(Baca juga: Limousine Kecelakaan di New York, 20 Orang Tewas, Tragedi Nasional Terburuk Sejak 2009)
Angka tersebut berarti menujukkan bahwa jumlah korban tewas di jalanan India per tahun mencapai 15 kali dari jumlah korban perang sejak tahun 1947.
Menurut Gadkari, sistem lalu lintas di India perlu dirombak, karena dari sisi infrastruktur belum mampu mengimbangi peningkatan volume kendaraan.
Maka dari itu pihaknya akan memprioritaskan pada pengurangan jumlah korban kecelakaan dibanding membangun lebih banyak jalan.
Untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah mengumumkan anggaran sebesar 1,65 miliar dolar (sekitar Rp 25 triliun).
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR