GridOto.com - Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo, kembali mengalami kecelakaan parah di FP2 MotoGP Thailand, di sirkuit Buriram, Jumat (5/10/2018).
Jorge Lorenzo mengalami high side crash di tikungan ke-3 sirkuit Buriram usai ngebut di trek lurus.
Kecelakaan high side ini menyebabkan motor yang dikendarai pembalap berusia 31 tahun ini mengalami kerusakan parah.
Tampak Jorge Lorenzo mengalami cedera cukup parah padahal kakinya belum sembuh benar usai MotoGP Aragon beberapa waktu lalu.
(BACA JUGA: Foto-foto Kondisi Motor Jorge Lorenzo Babak Belur di FP2 MotoGP Thailand)
Tak disangka, ternyata penyebabnya bukan karena kesalahan Jorge Lorenzo.
Tapi karena kesalahan teknis, masalah mesin.
Dilansir GridOto.com dari Crash.net, ternyata mesin motor Desmosedici-nya tiba-tiba mati tepat sebelum crash terjadi.
Jadi ketika menurunkan kecepatan dan menurunkan gigi tepat sebelum menikung menikung, mesin Desmosedici mati.
Ini sangat aneh.
Padahal seharusnya putaran mesin masih tinggi ketika gigi diturunkan.
Tapi tiba-tiba suara putaran mesin langsung anjlok dan motor mati, seperti yang ditunjukkan video berikut ini.
As vicious as they come... ????@lorenzo99 is launched from his Ducati GP18 at the #ThaiGP ???? pic.twitter.com/tr3Sk4wXYL
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) 6 Oktober 2018
Dan tidak mungkin juga Lorenzo masih menarik tuas kopling saat itu.
(BACA JUGA: Crash di FP2 MotoGP Thailand, Begini Kondisi Terbaru Jorge Lorenzo)
Biasanya pembalap tetap berusaha menjaga putaran mesin tetap tinggi agar mudah akserasi.
Misal kopling masih ditarikpun memang putaran mesin akan langsung turun, tapi seharusnya mesin motor tidak mati.
Keanehan ini diakui langsung oleh bos Ducati, Davide Tardozzi.
Setelah mesin motor mati, ban belakang langsung terkunci seketika dan high side crash terjadi dan melempar Jorge Lorenzo ke udara.
Motor Jorge Lorenzo mati mesinnya saat melaju sekitar 240 km/jam.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Twitter.com/MotoGP |
KOMENTAR