Sedangkan top speed-nya bisa tembus 108 km/jam pada mode tandem, namun apabila hanya membawa satu rider bisa melonjak hingga 122 km/jam.
Yang bikin motor ini makin beringas lagi adalah sistem final driver-nya, karena sudah memakai 2WD alias dua ban di belakang gerak semua. Gokil, kan?
Motor dengan sespan seperti ini lumrah digunakan oleh pasukan reconnaissance (pengintaian) yang tugasnya sebagai tim pelopor.
(Baca juga: PJD Motoris, Calon ‘Jip Pikap’ Baru TNI AD Untuk Pertempuran Jarak Dekat)
Kendaraan yang kecil, lincah, dan cepat tentu saja memungkinkan pasukan intai ini mudah untuk berpindah dari front ke induk pasukan.
Yang keren lagi, ternyata saat ini baru Resimen Bantuan Tempur (Menbapur) Korps Marinir TNI AL yang punya motor bersespan seperti ini.
Dalam sejarahnya, IMZ Ural ini dibangun pada masa perang Rusia (dulu Uni Soviet) melawan Jerman di era Perang Dunia II.
Tapi ada kisah unik di baliknya, yaitu ternyata motor pertama buatan Ural merupakan hasil contekan ke motor Jerman pada saat itu, yaitu BMW R71.
Keren ya tunggangan pasukan Baret Ungu. Jalesu Bhumyaca Jayamahe!
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Indomiliter.com,IMZ Ural |
KOMENTAR