GridOto.com - Banyak kerugian yang muncul pasca bencana tsunami.
Bukan cuma bangunan dan orang, kendaraan seperti motor dan mobil juga bisa terkena dampaknya.
Jika kondisi fisik motor masih bagus, masih ada bahaya water hammer yang mengintai bagian mesin.
Water hammer ini bisa bikin jeroan mesin rusak parah dan butuh biaya ekstra untuk memperbaikinya.
(BACA JUGA : Jangan Sembarangan Korter Blok Silinder! Baca Dulu Tipsnya)
“Water hammer, terjadi bila air masuk ke ruang bakar dengan kapasitas yang banyak. Air tidak bisa dikompresikan, sehingga berbahaya terhadap komponen mesin yang bekerja,” terang Sarwono Edhi, Training Development Analyst PT Astra Honda Motor (AHM).
Air berlebih masuk ke dalam ruang bakar, bikin seher pecah.
Minimal setang piston bengkok.
Ini terjadi saat siklus kompresi, piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMB).
(BACA JUGA : Penuhi Kebutuhan Turing CRF250 Rally Dimodif Jadi Begini, Modalnya Rp 20 Juta)
Bila saat siklus kompresi ada air di ruang bakar, piston tertahan air seperti dipalu.
Air yang terkompresi akan seperti besi, bayangkan bila piston beradu dengan besi, makanya dikasih istilah water hammer.
Water hammer terjadi bila air yang masuk terlampau banyak, kalau hanya setetes dua tetes itu enggak masalah.
Paling air akan menguap dengan sendirinya, karena suhu engine bakal lebih dari 100 derajat celsius.
(BACA JUGA : Ini Benda yang Sering Digunakan Untuk Menutup AIS, Biar Enggak Nembak)
“Yang pertama dari filter udara. Kedua dari lubang buang alias knalpot,” bilang Edhi.
Makanya, jika motor habis terendam air jangan mencoba dinyalakan.
Sebaiknya bongkar dulu bagian mesin dan pastikan tidak ada air yang terperangkap.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | MOTOR Plus |
KOMENTAR