“Soal konsistensi ya saya akan berupaya, karena di sini saya terbilang masih pemula untuk di dunia kustom. Kalau soal menang ya mungkin rejeki, saya bersyukur diberikan seperti ini,” cerita Denny kepada awak media.
Pada motor yang dikerjakan selama 1,5 tahun tersebut, Denny didukung oleh bengkel Wong Ndeso milik Anto yang terletak di Kotagede, Yogyakarta serta finishing cat oleh Hacka Pinstriping Solo.
(Baca juga: Iconic Bike Suryanation Motorland 2018, Pakai Mesin Tahun 1947 Plus Rangka Full Stainless Steel)
“Proses build awal yang cukup lama, karena saya harus ngumpulin part-part lain. Saya dapat mesin juga tanpa karbu dan pengapian jadi harus dilengkapi dulu,” ujar pria berumur 43 tahun tersebut.
“Setelah dapat kaki-kaki baru kami mulai kerangka, pas persis pada acara Kustomfest 2017 lalu motor ini pertama kalinya nyala dan saya bawa ke sana,” tambahnya.
Dalam kurun waktu yang cukup lama tersebut Denny juga mengakui sempat melakukan test ride dulu ke Sumenep, Madura dan Bromo sebelum dilakukan finishing.
“Alhamdulillah waktu itu kondisinya lancar, makanya langsung saya tentukan untuk tahun depannya saya ikutkan ke ajang ini,” cerita Denny.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR