Indikasi ini menurut Susilo bisa dilihat dari bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang bersifat teknis.
"Mungkin saja ini merupakan informasi yang diberikan untuk kalangan teknisi saja," ungkapnya.
Susilo menjelaskan, banyak aturan dalam beriklan yang terkadang tidak dipahami oleh pihak lain dalam hal ini produsen.
"Misalnya, mereka boleh saja mengklaim yang terbaik, terhebat dan tercepat. Namun, klaim ini harus dibuktikan berdasarkan data dari lembaga resmi. Tidak bisa klaim sepihak. Ini seperti pembohongan publik," ungkapnya.
Terlebih dalam beriklan menjelek-jelekkan pihak lain.
"Ini jelas tidak diperbolehkan," bilang Susilo.
Deananda Sudijono, Country Marketing Manager Castrol Indonesia memastikan bahwa flyer tersebut bukan merupakan promosi resmi dari Castrol Indonesia.
Pihak Castrol Indonesia amat menyayangkan keberadaan dan beredarnya flyer tersebut.
"Perlu diketahui bahwa kami tidak pernah membuat klaim apapun mengenai Biosolar atau B20," kata Deananda.
Saat ini, Castrol Indonesia sedang melakukan investigasi untuk mengetahui pihak yang telah membuat flyer dan menggunakan produk dan merek Castrol tanpa sepengetahuan dan izin pihaknya.
Menurut Susilo, bisa saja, flyer itu dibuat oleh distributor yang digunakan untuk memberikan pemahaman teknisi di jaringan Castrol.
Pihak Castrol perlu melakukan penyelidikan terhadap hal ini.
"Karena tetap membawa nama Castrol," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR