Berbagai alasan dikemukakan pengendara ojol.
Imam misalnya, Ia mengatakan, memilih memarkirkan kendaraan di trotoar karena tak ingin membuang biaya parkir.
Selain itu, parkir di trotoar, kata Imam tidak seharian.
Dia dan pengendara ojek lainnya hanya oj parkir sekitar 5 hingga 10 menit untuk sekedar istirahat.
Problem lain yang kerap dilihat adalah seringnya pengendara ojol yang kerap menggunakan ponsel untuk mencari alamat.
"Konsentrasi pengguna akan terpecah saat menggunakan handphone saat berkendara," jelas Agus Sani, Safety Riding Instructor Wahana Makmur Sejati, Main-Dealer Honda Jakarta-Tangerang.
Terhadap ojol yang mangkal, pihak pemda DKI Jakarta sudah memberikan solusi berupaya himbauan kepada pengelola gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan menyediakan lokasi penjemputan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pengemudi Ojek "Online" Parkir di Trotoar Jalan Sunda", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/18/16434691/alasan-pengemudi-ojek-online-parkir-di-trotoar-jalan-sunda.
Penulis : Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Editor : Dian Maharani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Pengemudi Ojek "Online" Parkir di Trotoar Jalan Sunda", https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/18/16434691/alasan-pengemudi-ojek-online-parkir-di-trotoar-jalan-sunda.
Penulis : Kontributor Jakarta, David Oliver Purba
Editor : Dian Maharani
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR