(BACA JUGA:Sensor Apa Saja di Sokbreker dan Ban Motor MotoGP?)
Dua momen gagal itu di 2012, ketika Lewis Hamilton gagal finis ketika memimpin balapan.
Lalu di 2017, ketika Sebastian Vettel crash 150 m setelah start.
Jadi siapa peraih pole position, kemungkinan besar akan memenangkan balapan di Marina Bay ini.
8. Safety Car selalu keluar
Selama 10 musim penyelenggaraan balapan di Marina Bay, safety car selalu keluar.
Bahkan, musim lalu safety car sampai menghabiskan 12 lap, angka itu 20% lebih lama dari rata-rata GP lainnya.
Dalam dua balapan terakhir safety car selalu keluar sejak lap pertama.
Jelas ini jadi sinyal kuat bahwa peluang crash di sirkuit ini cukup besar.
9. Pembalap benar-benar kerja keras
Dengan panjang 5,063 km, Marina Bay jadi sirkuit yang menguras tenaga para pembalap.
Ada 23 tikungan, para pembalap harus memaksa ban cukup keras, permukaan trek yang bumpy, lalu juga kelembaban udara yang tinggi.
Marina Bay memaksa para pembalap untuk kerja keras.
(BACA JUGA:Didepak Dari Ferrari, Kimi Raikkonen Malah Raih Banyak Dukungan)
Bahkan, ada yang nyebut para pembalap bisa kehilangan 3 kg berat badan setelah balapan ini.
10. Ban
Ban paling lunak, hypersoft, memungkinan digunakan untuk balapan kali ini.
Selain hypersoft, ada dua kompon pilihan lain yakni ultrasoft dan soft.
11. Ramalan cuaca
Musim lalu kali pertama terjadi wet race F1 Singapura.
Namun di akhir pekan ini diperkirakan akan kering sejak hari Jumat sampai balapan hari Minggu.
Suhu agak dingin akan terjadi di hari Jumat, namun Sabtu dan Minggu suhunya akan lebih panas, lebih dari 31 derajat Celcius.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Formula1.com |
KOMENTAR