"Harga komponen tersebut berkisar di angka Rp 5 jutaan per buahnya," ujar Ketua Kompartemen Angkutan Darat Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).
Buat ilustrasi untuk memasang water separator di 10 buah truk saja, pengusaha perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 50 juta.
(BACA JUGA: Biodiesel B20, Waspada Dampaknya Pada Komponen Ini!)
Selain memasang water separator, para pemilik truk juga mesti mengeluarkan biaya tambahan untuk penggantian filter bahan bakar yang lebih cepat.
Ini karena biodiesel B20 memiliki sifat detergensi yang tinggi sehingga akan membersihkan kotoran-kotoran (sisa residu) dan sulfur yang terdapat pada tangki bahan bakar.
Bahayanya, kotoran yang rontok ini bisa terisap dan menyumbat filter bahan bakar.
"Misalnya biasa ganti di 20.000 km, jadikan saja penggantiannya di 15.000 km atau bahkan 10.000 km," lanjut pria asal Surabaya, Jawa Timur ini.
Jadi misalnya untuk satu truk sebelumnya 60.000 km cukup ganti 3 kali, maka bila pakai biodiesel B20 untuk jumlah kilometer yang sama bisa sampai 4-6 kali ganti filter bahan bakar.
(BACA JUGA: Biodiesel B20, Ini Dampaknya pada Mesin Diesel Modern)
Buat ilustrasi, misalkan saja harga filter bahan bakar Mitsubishi Fuso Canter PS110 itu Rp 90.000, maka biayanya untuk 4 kali ganti sekitar Rp 360.000 dan 6 kali ganti Rp 540.000.
Padahal kalau hanya 3 kali ganti maka biayanya cuma Rp 270.000 saja.
Oh ya, selain biaya tambahan memasang water separator dan penggantian filter bahan bakar yang lebih cepat, juga mesti disiapkan biaya coating tangki bahan bakar.
Menurut Kyat, sapaan akrabnya, potensi korosi ini karena Biodiesel B20 memiliki kandungan nabati yang bisa mengikat mengikat air.
"Untuk mengatasinya tangki BBM diperlukan coating untuk mencegah korosi," lanjut pemegang gelar MBA dari University of Technology Sydney ini.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR