Surat ini keluar menyusul pertemuan perwakilan angkot lima warna yang memprotes beroperasinya angkuran online tanpa memenuhi izin di daerah itu.
Sekretaris Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu Ferri Ernes membenarkan keluarnya surat tersebut.
“Berdasarkan hasil hearing perwakilan angkot lima warna, Dinas Kominfotik meminta Grab ditutup di Bengkulu," ujar Ferri, Rabu (15/8/2018).
(BACA JUGA : Jangan Kaget, Anak Muda di Indonesia Banyak Yang Mampu Beli Sports Car)
Dalam pertemuan itu disampaikan, penutupan bukan kewenangan Dinas Kominfotik Provinsi Bengkulu.
"Diskominfotik menampung aspirasi dengan bersurat ke Kementerian Kominfo RI untuk meng-offline-kan Grab di Provinsi Bengkulu dengan pertimbangan bahwa Grab di Provinsi Bengkulu belum ada perizinan sesuai info dari Dishub,” tambahnya.
Surat itu juga ditujukan kepada pimpinan perusahaan aplikasi Grab Indonesia.
Catatan Kompas.com, polemik antara pengemudi Grab dan pengemudi angkot lima warna sudah terjadi beberapa kali di Bengkulu, jauh sebelum surat Dinas Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu keluar.
Semoga polemik sesama penyedia jasa transportasi tersebut cepat menemui titk temu, kita tunggu saja...
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Demo Ratusan Sopir Angkot Kota Bengkulu Berlanjut, Minta Grab Tutup
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR