GridOto.com – SUV tampaknya masih menjadi genre yang seksi bagi banyak pabrikan mobil di dunia.
Hampir semua carmaker mengirim delegasinya di kelas ini, termasuk pabrikan ultra mewah seperti Rolls-Royce, Lamborghini dan Bentley yang sebelumnya lebih getol menggarap sedan atau supercar.
Optimisme SUV juga terjadi pada pabrikan mobil asal Cina yang belum lama menjejak kakinya di Indonesia, DFSK.
Bahkan model pertama yang dirilis DFSK di Tanah Air adalah Glory 580, SUV berukuran medium.
DFSK yang kami ulas ini punya nama lengkap Glory 580 1.5T Luxury CVT, ia merupakan varian paling mewah di antara semua lini produk Glory 580 dan datang dengan transmisi otomatis CVT.
Satu hal yang sangat impresif, ia diset dengan harga yang sangat murah untuk ukuran kelasnya.
Glory 580 1.5T Luxury CVT dijual dengan nominal Rp 308 juta saja, dan itu sudah menjadi produk termahal yang diedarkan DFSK saat ini.
Harga itu jelas sangat terjangkau, apalagi jika dibanding rival sekelas seperti Nissan X-Trail, Honda CR-V atau Mazda CX-5.
Sekadar gambaran, Honda CR-V 1.5L Prestige Turbo yang sama-sama memakai mesin 1.500 cc turbo, sama-sama bertransmisi CVT, sama-sama berpenggerak roda depan, dan sama-sama berformat 7 seater dihargai Rp 511 juta, sangat jauh selisihnya dari Glory 580 termahal.
Lantas dengan harga jual yang teramat menarik itu, apakah DFSK Glory 580 1.5T Luxury CVT akan menjamin kepuasan pemiliknya?
Kita mulai dari desain.
Jika dibanding mobil-mobil Cina sebelumnya seperti Chery, Geely, atau ZNA, paras DFSK Glory 580 jelas lebih menarik.
Garis bodi, lekukan, hingga proporsi terlihat fasih dengan selera masa kini.
Jika diperhatikan, siluet bodinya mirip dengan Nissan X-Trail generasi ketiga yang beredar sekarang (kode bodi T32).
Sayang ia menggunakan gril berdesain horizontal yang terkesan flat itu, seperti kurang seirama dengan impresi modern yang berusaha ditampilkannya.
Di interior, desain Glory 580 masih memberikan rasa modern yang kuat.
Termasuk bentuk dasbor dan bangku yang bagi kami sudah cukup untuk menyenangkan mata.
Catatan datang dari material yang digunakan, kualitasnya belum sesuai ekspektasi kami, setidaknya kalau dibanding rivalnya dari Jepang.
(BACA JUGA: Hitungan Leasing Untuk DFSK Glory 580 Wilayah Makassar, Ini Dia)
Masih terdapat aplikasi material plastik yang terkesan murah dan ada celah yang kurang presisi di beberapa bagian dasbor.
Sementara pelapis jok dengan kombinasi antara kulit asli dengan sintetis kami rasa cukup imbang antara kemewahan dengan kemudahan perawatan.
Kami menemukan sedikit masalah di akses masuk ke bangku baris ketiga.
Dengan rasio pelipatan lebar bangku 60:40, bagian yang 40-nya justru berada di kanan.
Padahal Indonesia menganut setir kanan, sehingga penumpang belakang naik dari sisi sebelah kiri mobil.
Akan lebih praktis jika bangku yang dilipat (rasio 40) untuk akses penumpang belakang adalah bangku barus kedua di sisi kiri.
Namun itu memang tidak masalah jika sudah terbiasa, dan mestinya tidak susah bagi DFSK untuk mengubah konfigurasi ini agar konsumen lebih mudah.
Lalu soal kepraktisan.
DFSK Glory 580 bagaimanapun adalah SUV yang berusaha memberikan kepraktisan ala MPV, tak heran jika ia memiliki banyak tempat penyimpanan di seantero kabin.
Cup holder saja totalnya ada 10, belum lagi ditambah wadah lain seperti kantung doortrim, kotak konsol tengah, glove box, hingga kompartemen kecil yang ada di depan bangku baris kedua.
(BACA JUGA: Intip Selisih Harga DFSK Glory 580 OTR Makassar dan Jakarta)
Jadi untuk menaruh barang-barang kecil, para penumpang tidak akan kesulitan di interior DFSK Glory 580.
Sedangkan akomodasi, DFSK Glory 580 masuk dalam hitungan yang cukup baik legroom maupun headroom-nya.
Untuk tester dengan tinggi badan 178 cm, setelah jok depan diset pas untuk jarak idealnya, jok baris kedua masih menyisakan jarak 7 jari dan headroom lebih dari 6-7 jari.
Sementara baris ketiga punya jarak yang mirip, namun dengan posisi lantai yang lebih tinggi.
Kaki jadi lebih tertekuk dan terkesan agak jongkok, sehingga untuk jarak jauh jadi lebih cepat pegal.
Tapi asyiknya untuk akomodasi barang, DFSK Glory 580 tidak ada masalah.
Ketika sandaran jok baris ketiga dibuka ia sudah cukup akomodatif, dan ketika sandaran itu dilipat, ruang yang tersedia jadi sangat besar dan semakin meluas ketika baris kedua ikut dilipat.
Total panjang bagasi ketika baris ketiga dan kedua dilipat mencapai 2 meter (2.040 mm).
Lantas bagaimana dengan fiturnya?
Selain harga yang sangat menggoda, daya tarik DFSK Glory 580 berikutnya adalah fitur.
Apalagi ini tipe Luxury yang merupakan trim flagship alias paling mahal.
Bayangan saja, DFSK Glory 580 1.5T Luxury CVT ini sudah memiliki keyless entry, tombol start mesin, navigasi GPS, telephone mirroring, sunroof, kamera dasbor (vehicle running recorder), kamera parkir, sensor parkir, rem parkir elektris, kontrol stabilitas, 4 buah airbag, setir berlapis kulit, telefoni, 4 auto power window, cruise control, dan tak kalah menarik adalah TPMS (tire pressure monitoring system) yang fungsional untuk memantau tekanan ban secara aktual.
Keberadaan kamera dasbor menjadikan DFSK Glory 580 merupakan satu-satunya mobil di kelas ini yang memilikinya.
Kamera dasbor mungkin terkesan sepele, namun saat terjadi insiden atau peristiwa yang berada di depan mobil, rekamannya menjadi alat bukti kuat terutama jika berurusan dengan pihak kedua atau pihak asuransi.
Namun sayang, di layar multi information display-nya, semua DFSK Glory 580 termasuk yang tipe Luxury ini tidak dilengkapi on-board computer sehingga pengemudi tidak bisa mengetahui konsumsi bahan bakar secara riil baik aktual maupun rata-rata.
Fasilitas yang ia miliki jelas sangat banyak, ini menjadi poin penting bagi DFSK Glory 580 1.5T Luxury menggoda konsumen terutama yang rewel dengan opsi fitur mobil incarannya.
Kenyamanan lalu menjadi parameter pertama yang kami coba saat berjalan.
Set suspensi yang dilakukan DFSK terhadap Glory 580 adalah cenderung kaku.
Itu mungkin membuat stabilitasnya jadi sangat baik, namun berdampak langsung pada bantingan suspensi yang jadi keras.
(BACA JUGA: Rayakan Asian Games 2018, DFSK Kasih Program Menarik untuk Pemilik Glory 580)
Ketika melintas di jalan berlubang, guncangan yang terjadi di roda masih terasa benar hingga ke kabin.
Bagi penumpang yang memuja kenyamanan, kondisi ini adalah masalah terlebih di jalan-jalan di Indonesia yang banyak lubangnya.
Untunglah kekedapan kabinnya cukup baik sehingga mendukung jika Anda termasuk penikmat audio.
Lalu tiba saatnya kami membahas performa.
Mobil ini menggunakan mesin berkode SFG15T dengan kapasitas 1.498 cc 4 silinder turbo.
Ini mirip dengan format yang digunakan Honda CR-V Turbo terlebih keduanya memakai transmisi CVT untuk versi matiknya.
Namun saat uji performa, Glory 580 1.5T CVT ternyata tidak sesuai ekspektasi kami.
Akselerasi 0-100 km/jam membutuhkan 12,6 detik dan itu terpaut sangat jauh dari Honda CR-V Turbo yang mampu menuntaskan dalam 8,7 detik saja.
Di tes efisiensi BBM, di rute Dalam Kota ia membukukan 9,5 km/l dan 13 km/l untuk rute Tol.
Hasil itu, tak bisa dibilang hemat untuk sebuah SUV di jaman sekarang.
Sepertinya aspek performa bukanlah bagian terbaik DFSK Glory untuk saat ini.
Bagaimana dengan keasyikan berkendaranya?
Ternyata masih belum optimal.
Transmisi CVT yang digunakan memang berorientasi pada kehalusan menghantar tenaga, namun responsnya terasa lamban jika dibanding SUV lain yang memakai CVT seperti Nissan X-Trail dan Honda CR-V.
Ditambah lagi lag turbo yang masih kuat terasa di putaran rendah, membuat laju mobil seperti kurang sigap jika berakselerasi dari kecepatan sangat rendah.
Solusinya, pengemudi harus sigap menggunakan mode mode manual dan menahan putaran mesin agak tinggi saat hendak menyalip.
Tapi jika bicara handling, maka DFSK Glory 580 dapat tersenyum manis.
Berkat suspensi yang kaku, stabilitas DFSK Glory 580 jadi sangat menyakinkan saat bermanuver.
Selama pengetesan, percaya diri kami menyeruak kala mencoba membelok cepat.
DFSK Glory 580 adalah mobil yang sigap menuruti kemauan tuannya saat mengolah kemudi.
Di luar soal produk, satu hal yang mungkin bisa menjadi daya tarik terbesar DFSK Glory 580 adalah jaminan.
DFSK dengan bangga memberitahu calon konsumennya bahwa Glory 580 mendapat garansi 7 tahun atau 150 ribu km yang meliputi: komponen bodi, komponen utama mesin, transmisi, kelistrikan hingga aksesoris seperti dasbor.
(BACA JUGA: Hitung-hitungan Kredit DFSK Glory 580 di Tiga Leasing, Ternyata Ini Hasilnya)
Terlepas jaringan aftersales yang masih berkembang, tempo 7 tahun dan jarak tempuh 150 ribu km garansi jelas lebih dari cukup untuk menghasilkan ketenangan hati bagi sang pemilik.
Lantas, apakah DFSK Glory 580 1.5T Luxury CVT jadi sangat layak dibeli dengan nominal Rp 308 juta?
Secara produk, mungkin ia belum bisa mengimbangi kualitas dari rival-rivalnya di kelas Medium SUV.
Tapi kami melihatnya begini: Dengan harga Rp 300 jutaan, ia merupakan godaan besar bagi konsumen yang punya budget di kelas Compact SUV (Honda HR-V, Toyota Rush, Suzuki SX-4, Chevy Trax) namun ingin naik kelas ke Medium SUV dimana Honda CR-V, Nissan X-Trail, dan Mazda CX-5 berada.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR