Pada tahun 1960-an, industri motor Jepang mulai naik daun.
Bahkan selama beberapa dekade banyak pabrikan yang berpartisipasi dalam balap MotoGP.
(BACA JUGA: Wah, Dikenal Sebagai Triliuner, Dua Mobil Sandiaga Uno Ini Tergolong Biasa Aja)
Beberapa pabrikan tersebut seperti Honda, Suzuki, dan Yamaha yang siap untuk meraih gelar juara dunia pertama mereka di kelas 125 cc, 250 cc, dan 500 cc.
Namun, kesuksesan tersebut membuat biaya yang terkait MotoGP meningkat.
Membuat pabrikan Jepang mundur dan hanya menyisahkan Yamaha.
Oleh karena itu, FIM memperkenalkan aturan yang membatasi silinder mesin motor.
(BACA JUGA: Video: Honda GL Pro Disulap Menjadi Motor Ramah Lingkungan, Metodenya Bikin Geleng Kepala)
Yakni dua silinder di 125 dan 250 dan empat silinder di 350 dan 500.
Pada tahun 1970-an pabrikan Jepang kembali ikut berkompetisi di MotoGP dan masuk ke kelas utama, yakni 500 cc.
Setelah berkompetisi selama 34 tahun, kelas 350 pun dihilangkan sekitar tahun 1980-an.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | YouTube,Motogp.com |
KOMENTAR